Penggerak Bisnis Sistem Informasi

Penggerak Bisnis Sistem Informasi



 

Abstrak

Education about the business or organization if the business view of its development began to increase at the commencement of the use of typewriters in 1714, and continues to evolve in the direction of social development and culture created by man, it is thus the orientation of business education and business organizations will continue to evolve as with the demands of society both locally and internationally.

  1. Penggerak Bisnis SI

    Bisnis berasal dari bahasa Inggris business, mengembangkan kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Sedangkan dalam kamus lengkap bahasa Inggris karangan Prof. Drs. S. Wojowasito dan W.J.S Poerwadarminta, business diterjemahkan menjadi : pekerjaan, perusahaan, perdagangan, atau urusan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggerak bisnis merupakan alat/sarana yang digunakan baik itu dari media sosial, media cetak, maupun media elektronik yang digunakan untuk menjalankan suatu bisnis. dan Penggerak Bisnis Sistem Informasi (SI) memiliki beberapa Kategori Penggeran Bisnis diantaranya : E-COMMERCE, E-BUSINESS, E.GOVERNMENT , Manajemen Proses Bisnis (BPM), KOMUNIKASI.


     

  2. PENGGERAK BISNIS (E-COMMERCE, E-BUSINESS, E.GOVERNMENT).

    Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualanatau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. E-commerce dapat dibagi menjadi beberapa jenis yang memiliki karakteristik berbeda-beda.

  • Business to Business (B2B)
  • Business to Consumer (B2C)
  • Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce)
  • Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)
  • Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen —G2C)
  • Perdagangan Mobile


     

  1. Business to Business (B2B) 

    Pada Business to Business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sayangnya banyak standar EDI yang digunakan sehingga menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis. Standar yang ada saat ini antara lain: EDIFACT, ANSI X.12, SPEC2000, CARGO-IMP, TRADACOMS, IEF, GENCOD, EANCOM, ODETTE,CII. Selain standar yang disebutkan di atas, masih ada format-format lainyang sifatnya proprietary. Jika anda memiliki beberapa partner bisnis yangsudah menggunakan standar yang berbeda, maka anda harus memiliki sistem untuk melakukan konversi dari satu format ke format lain. Saat ini sudah tersedia produk yang dapat melakukan konversi seperti ini.

    Business to Business e-Commerce memiliki karakteristik:

  • Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memilikihubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanyadipertukarkan dengan partner tersebut.
  • Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama.Dengan kata lain, layanan yang digunakan sudah tertentu.
  • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data,tidak harus menunggu parternya.
  • Model yang umum digunakan adalahpeer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.


     

  1. Business to Consumer e-commerce

    Business to Consumer e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati konsumen pada saat ini menggunakan bermacam macam pendekatan misalnya dengan menggunakan "electronic shopping mall " atau menggunakan konsep " portal ".Electronic shopping mall menggunakan websites untuk menjajakan produk dan layanan. Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang menyediakan katalog produk dan layanan (service) yangdiberikannya. Calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan yangtersedia seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping . Bedanya, calon pembeli dapat melakukan belanja ini kapansaja dan darimana saja dia berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.

    Business to Consumer e-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut:

  • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.
  • Pelayanan (service) yang diberikan bersifat umum (generic)dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh,karena sistem Web sudah umum digunakan maka layanan diberikandengan menggunakan basis Web.
  • Layanan diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
  • Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing(business procedure) diletakkan di sisi server.
  1. Perdagangan Kolabratif (collaborative commerce)

    Dalam c-commerce,para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeliatau menjual) secara elektronik. Kolaborasi semacam ini seringkali terjadiantara dan dalam mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.

  • Consumen to consumen C2C) 

    Dalam C2C seseorang menjual produk atau jasa ke orang lain. Dapat juga disebut sebagai pelanggan ke palanggan yaitu orang yang menjual produk dan jasa ke satu sama lain.

  • Comsumen to Business (C2B) 

    Dalam C2B konsumen memeritahukan kebutuhan atas suatu produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen. Contohnya di priceline.com, dimana pelanggan menyebutkan produk dan harga yang diinginkan, dan priceline mencoba menemukan pemasok yang memenuhi kebutuhan tersebut.

  1. Perdagangan Intrabisnis (Intraorganisasional)

    Dalam situasi ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internaluntuk memperbaiki operasinya. Kondisi khusus dalam hal ini disebut sebagai e-commerce B2E (business to its employees) yang digambarkan dalam studi kasus terbuka.

  2. Perdagangan Mobile (mobile commerce m-commerce).

    Ketika e-commerce dilakukan dalam lingkungan nirkabel, seperti dengan menggunakan telepon selluler untuk mengakses internet dan berbelanja, makahal ini disebut m-commerce.

  3. Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen—G2C) 

    Dalam kondisi ini sebuah unit atau lembaga pemerintah menyediakanlayanan ke para masyarakat melalui teknologi E-commerce. Unit-unit pemerintah dapat melakukan bisnis dengan berbagai unit pemerintah lainnyaserta dengan berbagai perusahaan (G2B).

    e-goverment juga memberikan peluan bagi masyarakat untuk memberikan umpan balik ke berbagai lembaga pemerintah serta berpartisipasidalam berbagai lembaga dan proses demokrasi.
    e-goverment dapat dibagimenjadi tiga kategori:

  • Pemerintah ke Warga (Goverment to Citizen),Lembaga pemerintah makin banyak yang menggunakan internet untuk menyediakan layanan padawarga.
  • Pemerintah ke Perusahaan (Goverment to Business), Pemerintahmenggunakan internet untuk menjual dan membeli dari perusahaan.
  • Pemerintah ke Pemerintah (Goverment to Government).Meliputi e-Commerce intrapemerintah (transaksi antar pemerintah yang berbeda). Serta berbagai layanan antar lembaga pemerintah yang berbeda.
  1. Manajemen Proses Bisnis (BPM)

    Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah sebuah pendekatan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi melalui pembangunan otomatisasi proses dan ketangkasan untuk mengelola perubahan.

    BPM membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengontrol seluruh elemen pada proses bisnis, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan workflow. BPM meningkatkan kualitas proses bisnis melalui penyediaan mekanisme feedback yang lebih baik. Review yang berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi masalah dan kemudian mengatasinya secara lebih cepat sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar. Setiap solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) memiliki empat komponen utama: Pemodelan, Pengintegrasian, Pengawasan, Optimalisasi.

  2. Komponen Utama Solisi BPM
  • Pemodelan

    Pengguna dapat mendefinisikan dan mendesain struktur dari setiap proses bisnis secara grafis. Manajer Proses dapat mendesain sebuah proses beserta seluruh elemen, aturan, sub-proses, parallel proses, penanganan exception, penangan error, dan workflow dengan mudah tanpa perlu memiliki kemampuan programming khusus dan tanpa membutuhkan bantuan dari staf IT.

  • Pengintegrasian 

    BPM dapat menghubungkan setiap elemen dalam proses sehingga elemen-elemen tersebut dapat saling berkolaborasi dan bertukar informasi untuk menyelesaikan tujuannya. Pada level aplikasi, hal ini bisa diartikan sebagai penggunaan Application Programming Interface (API) dan messaging. Bagi pengguna, hal ini berarti tersedianya sebuah workspace pada komputernya ataupun perangkat wireless-nya untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perannya pada suatu proses bisnis.

  • Pengawasan 

    Pengguna dapat mengawasi dan mengontrol performansi dari proses bisnis yang sedang berjalan dan performansi dari setiap personil yang terlibat dalam proses bisnis tersebut. Pengguna juga dapat memperoleh informasi mengenai proses yang tengah berjalan, maupun yang telah selesai, beserta data-data yang ada di dalamnya.

  • Optimalisasi 

    Pengguna dapat menganalisa dan memonitor suatu proses bisnis, melihat ketidakefisienan, dan juga memungkinkan pengguna untuk mengambil tindakan dengan cepat dan merubah proses tersebut untuk meningkatkan efisiensinya.

  1. Kelebihan Manajemen Proses Bisnis (BPM)

    Apa sebenarnya yang akan diperoleh perusahaan yang memanfaatkan solusi BPM dalam mengelola dan mengoptimisasi proses bisnis yang dimilikinya? Keuntungan dari pemanfaatan solusi Manajemen Proses Bisnis (BPM) antara lain:

  • Solusi BPM akan memfasilitasi perusahaan dalam memodelkan proses bisnis yang dimiliki, mengotomatisasi jalannya proses bisnis tersebut, memonitor jalannya proses, serta memberikan cara yang mudah dan cepat ketika perusahaan akan melakukan perubahaan proses bisnis untuk meningkatkan performansinya.
  • Software BPM membantu perusahaan untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang selama ini masih dilakukan secara manual. Solusi BPM dapat mengotomatisasi proses persetujuan serta penolakan, notifikasi dan laporan status.
  • Dengan BPM, integrasi antar proses bisnis dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
  • BPM membantu perusahaan dalam membuat exception handling dan proses alternatif yang sangat dibutuhkan untuk menanggulangi masalah pada bisnis yang bersifat sangat dinamis seperti sekarang ini.
  • BPM dapat meningkatkan daya respon bisnis melalui kemampuan untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan real-time.
  • BPM mengurangi waktu yang dibutuhkan pada pelaksanaan suatu proses bisnis.
  • BPM meningkatkan produktivitas setiap karyawan.
  • 8) Umumnya proses bisnis tentunya membutuhkan banyak orang dan sumber daya. Sebuah solusi BPM yang baik dapat mengurangi jumlah sumber daya yang dibutuhkan pada sebuah proses.

Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah solusi yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengelola proses bisnis yang mereka miliki Dengan BPM perusahaan dapat dengan mudah memodelkan dan mengubah proses bisnis sesuai kebutuhan agar dapat dioptimisasi, yang pada akhirnya akan mengurangi ongkos produksi, meningkatkan efisiensi karyawan, meningkatkan kepuasan pelanggan, memperbaiki hubungan dengan partner bisnis, dan pada akhirnya adalah meningkatkan keuntungan perusahaan.

  1. Bisnis Dalam Pandangan Komunikasi Bisnis
    1. Unsur-Unsur Komunikasi Bisnis

      Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Komunikasi bisnis berbeda dengan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi lintas budaya. Komunikasi antar pribadi ( interpersonal communications ) merupakan bentuk komunikasi yang lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hariantara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan komunikasi lintas budaya ( intercultural / communication) merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih, yang masing – masing memiliki budaya yang berbeda.

    2. Efektifitas Komunikasi Bisnis

      Komunikasi akan Efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu". Juga akan membantu mengantisipasi masalah, membuat keputusan yang tepat, dapat mengkoordinasikan aliran kerja, mengawasi orang lain, dan mengembangkan berbagai hubungan.

    3. Komunikasi meliputi 5 unsur,kemudian dikenal dengan formula 5 W + 1 H,yakni:
  • Komunikator = who [communicator, source, sender]
  • Pesan = says what [message]
  • Media = in which channel [channel, media]
  • Komunikan = to whom [communicant, communicatee, reciever, recipient]
  • Efek [effect, impact, influence]
  1. Bovee dan Thill (1995:569-570) mengatakan bahwa kemampuan mendengarkan adalah keahlian vital dalam bisnis (the vital skill in business). Proses mendengarkan melibatkan 5 (lima) aktifitas yang saling berhubungan, yaitu: Sensing , Interpreting , Evaluating (mengevaluasi), Remembering (mengingat), Responding (menanggapi)
  • 1) Sensing (mengerti secara mendalam)

    adalah mendengarkan pesan secara fisik dan membuat catatan. Proses ini harus terlepas dari pengaruh-pengaruh kebisingan, mendengarkan secara ganda dan terganggunya konsentrasi.

  • 2)  Interpreting (menguraikan dan menyerap isi pesan)

    dalam proses ini pebisnis harus mensginterpretasi pesan yang didengar dan menghubungkannya dengan nilai-nilai, kepercayaan, ide, harapan kebutuhan.

  • 3. Evaluating (mengevaluasi)

    adalah membentuk opini tentang pesan yang disampaikan.

  • 4. Remembering (mengingat)

    adalah menyimpan pesan untuk digunakan sebagai referensi selanjutnya.

  • 5. Responding (menanggapi)

    adalah bereaksi terhadap pemberi/penyampai pesan


     

  1. Penggerak Bisnis dalam hal Pengetahuan Bisnis

    Pendidikan bisnis atau mengenai bisnis organisasi jika lihat dari perkembanganya mulai meningkat pada saat dimulainya penggunaan mesin ketik pada tahun 1714, dan terus berkembang mengikuti arah perkembangan social dan budaya yang diciptakan oleh manusia, maka dengan demikian orientasi tentang pendidikan bisnis dan bisnis organisasi akan terus berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat baik secara local maupun internasional.

  2. Hubungan antara Sistem Informasi dengan Strategi Bisnis
    1. Kerja berdampingan dengan para eksekutif perusahaan untuk memperoleh penjelasan mengenai pengaruh yang mungkin saja terjadi pada sistem informasi dunia dalam strategi bisnis global.
    2. Memahami masing-masing unit usaha dalam strategi bisnis global.
    3. Menentukan siasat sistem informasi dunia yang tepat untuk masing-masing unit strategi.
    4. Mengenali pentingnya aplikasi untuk mencapai masing-masing siasat sistem informasi dunia dan memprioritaskan penerapannya.
    5. Menetapakan tanggung jawab untuk menerapkan aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA

  • http://amahrizal.wordpress.com/2011/10/20/7-langkah-membangun-sistem-informasi/
  • http://bay-info-pengetahuan.blogspot.com/2012/03/penggunaan-bahasa-indonesia-dalam.html
  • http://pertamina-pdsi.com/ArtikelPost.aspx?id=365666e9-8b14-4294-992f-7f3fa3938c35
  • http://www.jokosusilo.com/2012/06/10/3-hal-penting-dalam-proses-pemasaran/
  • http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_bisnis
  • http://www.academia.edu/4911623/PEMANFAATAN_E-COMMERCE_DALAM_DUNIA_BISNIS
  • http://yurindra.wordpress.com/e-commerce/lima-langkah-sukses-bisnis-e-commerce/
  • Ariefiani R.  2010. Faktor penentu kesuksesan dan kegagalan pengembangan sistem informasi di suatu perusahaanhttp://rizma.blogstudent.mb.ipb.ac.id. [25 Desember 2010]
  • Murdaningsih A. 2009. Analisis Pengaruh Partisipasi pemakai terhadap Kepuasan Pemakai Sistem Informasi dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Dukungan Manajemen Puncak, Komunikasi Pemakai-Pengembang, Kompleksitas Sistem, Kompleksitas Tugas, pengaruh Pemakai sebagai Variabel Pemoderasi[skripsi]. Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah. Surakarta.
  • OBrien JA, Marakas G. 2005. Management Information sistem. Ninth edition. Boston: Mc Graw Hill, Inc.
  • OBrien JA, Marakas G. 2009. Management Information sistem. Ninth edition. Boston: Mc Graw Hill, Inc.
  • J. McGregor and S. Ham, "Managing the Global Workforce", BusinessWeek, January 28, 2008, pp 34-51.

download now

download
Penggerak Bisnis Sistem Informasi Penggerak Bisnis Sistem Informasi Reviewed by hunti on 10:53 PM Rating: 5